TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Komisi II DPRD Provinsi Kalbar meminta agar Pemprov Kalbar dapat mengembangkan pertanian, perikanan hingga peternakana guna meredam dampak dari covid 19 yang masih menjadi pandemi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, H Affandie AR usai menghadiri rapat via telekonference dengan Bapeda Kalbar dan stake holder terkait kemarin.
“Hasil rapat yang di sampaikan khusus oleh komisi II, mengingat perekonomian kita saat ini runtuh atau anjlok. Yang juga ikut memukul sektor-sektor usaha baik besar maupun UMKM.
“Maka harapan kita ke depannya adalah ekonomi pedesaan yang masih bisa diandalkan antara lain melalui para petani-petaninya. Baik itu petani padi maupun petani holtikultura,” kata H Affandie, Rabu (29/04/2020).Untuk itu, lanjut dia, komisi II menyampaikan kepada pemerintah Provinsi Kalbar melalui Bappeda agar untuk tahun 2021 diperbanyak bantuan atau program.
Program itu, ungkapnya, seperti perbanyak bantuan benih padi, benih jagung dan palawija, benih sayur sayuran dan benih holtikultura lainnya.
Kemudian persiapkan pupuk sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh para petani. Serta bantuan obat obatan untuk mengatisipasi apabila terjadi serangan hama.
Kemudian untuk di bidang perikanan, ia meminta agar diperbanyak bantuan budi daya ikan.
“Budi daya ikan secara langsung dapat dinikmati oleh para masyarakat yang berpendapatan di bawah rata-rata.”
“Karena kalau kegiatan ikan tangkap lebih banyak di dominasi oleh masyarakat kalangan mampu” bebernya.
Sementara untuk di bidang peternakan, politisi Demokrat ini mendorong agar pemerintah dapat memberikan insentif bagi peternak ayam yang saat ini hampir mengalami kebangkrutan.
“Yang kita khawatirkan mereka tidak mau lagi berusaha di bid tersebut sehingga kita masyarakat akan sulit mendapatkan pakan daging ayam.”
“Oleh karenanya harus menjadi perhatian yang serius bagi Pemprov terhadap nasib para peternak ayam tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Affandie AR juga meminta agar harga karet yang selama ini masih di bawah standar, juga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Karena rata-rata karet harganya Rp. 3-4 ribu perkgnya. Sementara dulu bisa sampai Rp. 15 ribu perkgnya,” tutup Affandie. (*)
—————————————————————————
Sumber :https://pontianak.tribunnews.com/2020/04/29/dampak-corona-komisi-ii-minta-pemprov-kalbar-kembangkan-pertanian-hingga-peternakan.
Penulis: Ridho Panji Pradana
Editor: Wahidin